Sekolah Rakyat Bontang Siap Hadir dengan Asrama, Klinik, dan Fasilitas Olahraga Berstandar FIFA

Redaksi Radarkaltim
2 Min Read

Bontang – Pemerintah Kota Bontang terus menunjukkan komitmen nyata dalam menghadirkan pendidikan yang inklusif dan berkualitas. Salah satu inisiatif terbesarnya adalah pembangunan Sekolah Rakyat (SR) dengan konsep boarding school yang dilengkapi berbagai fasilitas modern, termasuk lapangan sepak bola berstandar FIFA.

Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, menyampaikan bahwa proyek ambisius ini akan dibangun di atas lahan seluas 8 hektare yang berlokasi di Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan.

“Benar, nantinya akan dibangun lapangan dengan standar internasional. Fasilitas olahraga, ibadah, dan lainnya juga akan lengkap,” ujarnya saat meninjau lokasi pembangunan pada Selasa, 5 Agustus 2025, dikutip dari Kaltim Today.

Dari total lahan tersebut, sekitar 2 hektare akan digunakan untuk bangunan sekolah yang mencakup jenjang SD hingga SMA. Sementara sisanya diperuntukkan bagi pembangunan asrama, fasilitas olahraga (sepak bola, basket, dan voli), klinik kesehatan, rumah ibadah, sanggar seni, lahan keterampilan, serta ruang komunal.

Agus Haris optimistis bahwa kehadiran sekolah ini akan menjadi tonggak penting dalam peningkatan kualitas pendidikan di Bontang dan wilayah sekitarnya.

Baca Juga:  Masih Ada Harapan Bagi Honorer yang Diputus Kontrak, Wawali Agus Haris: Kami Pelajari Skema PJLP

“Saya yakin, insha Allah, akan ada lompatan besar dalam mutu pendidikan setelah sekolah ini beroperasi. Karena seluruh aktivitas anak-anak akan terpusat di satu kawasan,” tuturnya.

Proyek ini turut melibatkan tim teknis dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang melakukan verifikasi langsung di lokasi. Salah satu anggota tim, Fakhroni, menjelaskan bahwa hasil peninjauan tersebut akan dilaporkan ke Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai bagian dari proses administrasi.

Meski Pemkot Bontang berharap pembangunan dapat dimulai pada Agustus 2025, pihak PU belum dapat memberikan kepastian terkait jadwal pelaksanaannya.

“Untuk Bontang, jadwal pastinya belum bisa ditentukan. Nanti akan kami informasikan lebih lanjut,” ujar Fakhroni.

Proyek ini sendiri tergolong berskala besar, dengan total anggaran mencapai Rp250 miliar yang sepenuhnya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Skalanya besar, terutama karena luas lahannya yang mencapai 8 hektare,” tambahnya. (*)

Share This Article