Sekolah Merdeka Sampah, Langkah Nyata Pemkot Bontang Ciptakan Generasi Peduli Lingkungan

Redaksi Radarkaltim
3 Min Read

Bontang — Pemerintah Kota Bontang secara resmi meluncurkan program Sekolah Merdeka Sampah pada Senin (25/08/2025) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bontang Lestari. Program ini menjadi langkah nyata dalam menciptakan generasi yang peduli dan berbudaya lingkungan melalui peningkatan kesadaran kolektif dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan, khususnya di lingkungan sekolah.

Acara deklarasi yang digelar sejak pagi hari tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bontang, Plt. Kepala Dinas Pendidikan, perwakilan dari Kementerian Agama, serta perwakilan perusahaan yang bergerak di bidang industri dan lingkungan. Selain itu, hadir pula para kepala sekolah, guru, dan siswa-siswi dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas se-Kota Bontang.

Dalam sambutannya, Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif ini dan menegaskan bahwa deklarasi ini bukan sekadar seremonial, melainkan komitmen bersama untuk membentuk karakter generasi muda yang sadar lingkungan.

“Saya sangat bangga dengan program Sekolah Merdeka Sampah ini. Program ini bukan hanya tentang membuang sampah pada tempatnya, tetapi juga bagaimana kita mengelola dan memanfaatkannya dengan bijak,” ujarnya.

Baca Juga:  Pembangunan Tol Samarinda-Bontang jadi Prioritas, Anggaran Rp15 Triliun

Neni kemudian menjelaskan tujuan program tersebut, yaitu menjadikan setiap sekolah sebagai agen perubahan dalam pengelolaan lingkungan yang dimulai dari lingkungan internal sekolah. “Program ini mencakup pengurangan timbulan sampah, pemisahan sampah organik dan anorganik, serta pemanfaatan sampah secara optimal melalui daur ulang maupun metode lainnya,” tambahnya.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk dinas terkait, perusahaan, dan sekolah-sekolah Adiwiyata, untuk aktif mendukung program tersebut.

“Kita patut bersyukur karena Kota Bontang kini memiliki sanitary landfill yang memadai. Contohnya bisa kita lihat hari ini, meskipun berada di TPA, kita tidak mencium bau busuk seperti yang biasanya terbayangkan. Ini bukti bahwa pengelolaan sampah yang baik sangat mungkin dilakukan dan harus terus didorong,” kata Neni.

Sebagai bentuk komitmen kolektif, acara deklarasi ini juga diwarnai dengan penandatanganan kesepakatan bersama antar pihak terkait. Selain itu, dilakukan pula simbolisasi pemberian dropbox sampah kepada sekolah-sekolah untuk mendukung proses pemilahan sampah di lingkungan sekolah.

Tidak hanya itu, Wali Kota Bontang bersama siswa-siswi peserta apel melakukan kunjungan langsung ke area pengolahan sampah di TPA Bontang Lestari. Di sana, mereka menyaksikan langsung proses pengelolaan sampah yang telah diterapkan, termasuk sistem sanitary landfill yang efektif mengurangi dampak pencemaran bau dan lingkungan. (*)

Share This Article